Rabu, 31 Maret 2010

Dasyat dan Menakjubkan Terapi Keimanan Untuk Kesehatan

Berturut-turut banyak hal yang membuat diri meyakini pentingnya menjaga kedekatan dan memahami kehendak ALLAH dalam keseharian hidup kita. Dengan kondisi penyakit dan sakit yang berbeda-beda mereka datang menemui saya dan dengan sabar menanti kedatangan saya untuk berdiskusi dan mendiagnosa diri mereka sehingga menambah keyakinan mereka kepada amalan sehari-hari (yaumiyan) karena Allah (lillahi ta'ala). Berikut beberapa Testimoni mereka :


Testimoni Pertama.
Pukul sebelas siang, sepasang suami-istri datang ke AMB Centre. Awalnya sang istri yang mengalami gangguan kesehatan tidak ikut menemui (bertahan di kendaraannya). Setelah berdiskusi beberapa saat saya menekankan sangat perlu bila sang istri terlibat pula dalam diskusi ini. Alhamdulillah, sang istri dengan terbuka menyampaikan kondisi sakitnya dan memohon pengobatan ilahiyah, alami dan ilmiah seperti apa yang dapat memulihkan kesehatannya.Selama mendengarkan penjelasan silih berganti suami-istri tersebut saya menyelami dasyatnya pengaruh kebiasaan tilawah qur'an setiap hari atau sekali sepekan minimal dalam pengajian rutin mereka di mana ada tausiyah yang membangun jiwa sebagaimana penjelasan mereka.

Sungguh dasyat! Menakjubkan, sepanjang pengetahuan dan pengalaman yang menimpa anak balita saya yang mengalami kelainan trombosit (gangguan pembekuan darah)pada 2002 lampau. Sang istri ini dari hasil laboratorium, trombositnya hanya tiga ribu jauh sekali dari standar di atas seratus ribuan yang dianggap normal untuk rata-rata kesehatan manusia umumnya. Dan hasil penelitian DR.Masaru Emoto, tentang keajaiban air "The True Power of Water"nya melengkapi Maha Dasyatnya Rahman RahiimNYA (ALLAH SWT) dalam tilawah, tausiyah dan dzikir rutin yang mempengaruhi sel-sel yang ada dalam tubuh kita. Cukup kiranya sebagaimana rutin kami ikhtiarkan kepada anak kami dari dulu hingga sekarang memberikan Teh Herba Antanan dan Madu maka kami sarankan berikhtiar pula sang ibu pulanah tersebut untuk mengkonsumsi Rebusan Antanan Plus Madu dengan cara tepat (mencampur, mengaduk dan meminumnya). Bismillah, Allahu Akbar !!!

Testimoni Kedua
Selepas Ashar saya tiba disebuah rumah di komplek perumahan sebelah Barat Kota Bandung, sebelumnya sang istri menelepon dan memohon kepada saya untuk meluangkan waktu ke rumahnya, ia ingin saya mendiagnosa suaminya yang ia khawatirkan terserang kanker usus melihat gejala dan sakit pada bagian organ tubuh suaminya. Sang suami yang berusia 43 tahun dengan merasa sehat mengutarakan bagaimana terkadang rasa sakit-kembung di perut, pembuangan air besar yang berujung pada kesaksian adanya sedikit bercakan darah. Dengan iridologi (diagnosa sakit-penyakit melalui iris mata)sang istri di belakang saya menyaksikan bagaimana kondisi usus suaminya yang "rusak". Terungkap informasi tambahan dari pasangan itu yang membuat saya terpana, bahwa dokter yang mengoperasi sang suami (beberapa tahun lalu) mengatakan bahwa usus buntunya sudah hancur dan dokter menyatakan keheranannya akan kekuatan sang suami yang tidak memiliki usus buntu yang normal. Sekali lagi, kondisi keharmonian keluarga, pasangan hidup yang selalu berpikir positif dan membangun jiwa untuk selalu ingat kepada ALLAH Subhahu Wata'ala membantu kekuatan phisik anggota keluarga yang sakit. Sel radikal bebas pemicu kanker bisa jadi kembali melemah dan bahkan menjadi normal dan membangun kembali pertumbuhan sel yang baik karena ianya (sel) juga bertasbih kepadaNYA. Selanjutnya bagaimana ikhtiar kita

Testimoni Ketiga
Selepas menjenguk dan memeriksa tensi dan kondisi terakhir rekan seusia yang sakit gejala stroke ringan, kami (bersama teman-teman)berdiskusi tentang pemahaman dan pengalaman kami yang menyaksikan kondisi orang tua, rekan dan orang lain yang menderita dan sangat menderita ketika tensi darah menunjukkan di atas 200 (sistolik) kebanyakan mengalami stroke yang parah. Berbeda halnya dengan rekan kami tadi, tensi yang tinggi di usianya yang belum masuk 40 tahun tidak membuat dirinya terkena stroke (Na'udzubillah min dzalik!!!). Sepakat kami meyakini seringnya (mudah-mudahan istiqomah menjadi rutinitas keseharian) rekan kami tilawah qur'an minimal satu juz sehari, shaum sunnah minimal tiga hari sebulan, menjaga amalan wajib dengan kualiti maksimal dan berusaha mengajak perbaikan dan perubahan kepada umat minimal saudara-keluarga terdekat.

Sungguh dasyat menakjubkan kedekatan kita kepada ALLAH sudah menjadi unsur kesembuhan yang paling penting, bagaimanapun sakit yang kita derita. Yakin kepada Allah Yang Maha Penyembuh, Konsumsi makanan-obat halal dan thayyib sesuai kadar (dosis) yang dibutuhkan, terus berkelanjutan-istimror dan dengan segala ikhtiar yang telah kita lakukan segala sesuatunya kita kembalikan kepada ALLAH-Tawakaltu alallah. Insyaallah !!!

Sabtu, 13 Maret 2010

Membangun Negeri Bermula dari Lingkungan Sendiri

Percepatan pembangunan terutama jalan dan fasilitas publik di suatu daerah akan meningkatkan mobilisasi urban dan permasalahan lain yang mengikutinya. Cimenyan yang berada di Kawasan Bandung Utara (KBU) adalah salah satu gambaran realistis di depan mata penulis yang tinggal menetap sejak enam tahun yang lalu. Penataan tata ruang dan penegakan peraturan daerah serta kesungguhan pemimpin daerah lokal menjadi sorotan penulis saat ini. Bila terus dibiarkan dan dibiarkan, tinggal menunggu "ledakan" masalah ekonomi-sosial-lingkungan masyarakat yang berada di ketinggian perbukitan yang sebagian besar petani marginal yang tergantung dengan curahan hujan.

Ironi, dengan jarak dari pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat hanya 5 km dan 30 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Bandung di Soreang. Perda Provinsi Jabar seperti tak punya gigi, karena kondisi kas desa yang masih lebih besar tergantung dengan pendapatan tak tetap atau bantuan pemerintah yang belum menjamin kesejateraan aparatur desa. Sehingga peraturan tinggal peraturan, pembangunan perumahan seperti bergerilya bahkan dengan memakirkan beberapa mobil dinas kemiliteran di rumah dan depan kantor desa, masalah pembangunan rumah mewah yang sudah ditentang oleh warga karena mengganggu sumber dan resapan air tetap berjalan. Jadinya,dari beberapa ratus meter setelah masuk Jalan Padasuka menuju ke Cimenyan, bila di petang hari, sudah berkilauan lampu penerang di setiap sudut halaman sehingga dari jauh "kaciri" ada rumah meeewah! Bagaimana dengan pemerintah kabupaten, "tebiiih teuing euy" jadi susah ngontrolnya, jawaban klise.

Penataan tempat wisata Caringin Tilu pun tak terarah dengan kebijakan formal. Hukum rimba berlaku, siapa yang kuat di di wilayah itu, ianya dapat mengatur pembangunan saung-saung dan mengumpulkan pundi-pundi pendapatan tanpa adanya transparansi. Wisata Caringin Tilu dengan View City Of Bandung banyak mengundang decak kagum pengunjung, dan seharusnya menjadi jalan penapakan ruhiyah dengan tafakur memuji ciptaan-Nya yang indah. Tapi pengalaman membuktikan tempat itu dijadikan ajang maksiat terutama di malam hari, tak kenal hari...karena setiap hari ditemui dengan mudah belasan pasangan sedang terlena dan melenakan diri.

Pemahaman dari pijakan pendidikan yang rata-rata rendah, kehidupan dan cara ikhtiar berekonomi yang pragmatis dan budaya kehidupan yang masih jauh dari nilai-nilai Islam. Menjadi akar pemasalahan dan mengundang amal nyata kami untuk menata lingkungan Cimenyan. Siapa lagi bila bukan kami yang sedikit banyak sudah mengenal karakter penduduk dan para tokoh masyarakatnya. Kondisi real tofografisnya yang bukit dan lembah sudah kami jelajahi dan dipetakan. Maka terjawab beberapa masalah untuk dicarikan solusinya yaitu:

1. Jarak rumah dan fasilitas pendidikan formal yang harus melewati jalan becek bila hujan dan berdebu bila kemarau dengan satu, dua dan seterus berupa bukit dan lembah mesti dilewati untuk menuju ke SD , apalagi SMP dan bahkan Sekolah Lanjutan Atas harus naik ojek pulang pergi (PP) antara 10 ribu sampai dengan 20 ribu. Sehingga paling banyak penduduk berpendidikan sampai SD itupun tak tamat, kemudian sedikit SMP dan lebih sedikit SMA serta sangat sedikit bergelar sarjana.
Maka Solusinya, kami mengusahakan santunan biaya transportasi dari 50 ribu sampai 100 ribu, ada yang rutin karena ada donatur tetapnya (4 orang anak) dan insidentil yang tak terduga waktu dan besarnya. Delapan anak dari Rumah Amal Salman akan berhenti sampai bulan Juni sesuai rencana program.

2. Pengamalan Nilai-Nilai Islam yang masih didominasi ajaran kepercayaan, mengkultuskan tokoh panutan dan sebagainya.
Maka kami, memprogramkan pengajian pekanan para tokoh dan para pelajar, ta'lim rutin setiap Ahad pagi dan siang dengan masjid dan tempat lain yang berbeda dan Kamis Malam di masjid dekat rumah penulis.

3. Puskemas yang berada di pusat kecamatan agak sulit dijangkau dengan kondisi daerah berbukit dan lembah sehingga disiasati oleh sebuah lembaga misionaris dengan membuat Balai Pengobatan Murah.
Maka kami secara berkala dengan teman-teman praktisi kesehatan mengadakan bakti sosial (baksos).

Penulis berharap ada uluran tangan untuk membenahi lingkungan terdekat dan bertahap meluas sampai ke seantero negeri. Lingkungan terdekat dibenahi menjadi jalan kemudahan membangun negeri.

Kami sediakan rekening infaq untuk program ini:
===> 0070093256 Bank Syariah Mandiri Cab.Bandung
===> 1310007225503 Bank Mandiri KCP Ahmad Yani, Bandung
===> 4370949579 BCA KCU Ahmad Yani, Bandung.
===> 919 3095399 Bank Muamalat (Share)Bandung

Semua atas nama Ahmad Itsnaeni, mohon dengan hormat bila ada transfer infaq untuk program kami mengharapkan SMS pemberitahuan ke 081394507185 atau 02270734370.